Selasa, 22 Januari 2013

Ajaran Islam Hanya Menghalalkan Pernikahan Dan Mengharamkan Berpacaran

Ditengah era globalisasi dan modernisasi sekarang ini banyak nilai-nilai agama Islam yang sudah tidak diperhatikan lagi oleh sebagian besar kaum muslimin. Mereka lebih bangga dengan kebudayaan barat yang kafir yang jauh dari sifat manusiawi, sebagaimana yang telah Allah firmankan :

“Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal shalih kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makanannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad: 12)

“Sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan mereka mempunyau telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah) mereka itu seperti binatang ternak , bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-’Araaf: 179)

“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar dan memahami. Mereka tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (QS. Al-Furqan: 43-44)

Mereka menganggap manusia bisa dikatakan maju dan modern dengan berpakaian yang serba trendi (dengan memperlihatkan auratnya), bergaul bebas dengan lawan jenis atau kumpul kebo serta menanggalkan fitroh yang lurus.

Kaum muslimin berada ditengah pergolakan nafsu syahwat. Sebagian mereka membiarkan anak-anak gadisnya berpakaian yang memperlihatkan sebagian ataupun seluruh tubuhnya dan bergaul bebas dengan lawan jenis tanpa ada ikatan suci, hingga terkadang mereka tidak terasa telah menanggalkan baju kesuciannya. Para orang tua pun seakan tak merasa bersalah dan berdosa, padahal merekalah yang akan dituntut dan dimintai pertanggungan jawab di hari kiamat kelak. Mungkin sebagian mereka tidak akan sadar hingga anak gadisnya telah ternodai dan ditinggalkan oleh sang kekasih.

Sungguh menyedihkan keadaan kaum muslimin kecuali yang dirahmati Allah Ta’ala. Mereka mengaku Islam sebagai agamanya, namun ketika diseru kepada ajaran Islam yang sebenarnya mereka lebih mengutamakan nafsunya dengan berdalih mengikuti perkembangan jaman (modernisasi).

Bisakah itu semua menjamin kebahagiaan mereka di dunia dan di akherat kelak ? Apakah dengan mengikuti perkembangan jaman bisa mengantarkan mereka ke surga ? Sungguh benar sabda Rasulullah :

بَدَأَ الإِسلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ غَرِيبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوبَى لِلغُرَبَاءِ

Artinya : “Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing seperti awal munculnya maka beruntunglah orang-orang yang asing” [HR.Muslim].

Maka alangkah gembira dan bahagianya kita jika masih ada diantara para pemuda dan pemudi yang memiliki kecemburuan terhadap Islam dan senantiasa menjaga kesucian. Mereka tidak mau terjerumus kedalam lubang kenistaan dengan berpacaran sebelum pernikahan. Jika mereka ingin menikah mereka jalankan diatas ajaran Nabi sehingga terbentuklah rumah tangga sakinah, mawaddah dan rahmah. Terpancar darinya cahaya keharmonisan, kebahagiaan serta cinta kasih nan abadi. Allah ta’ala berfirman :

“Maka apakah orang yang mendirikan masjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang rutuh, lalu banguananya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahanam. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang Zalim.”[QS At-Taubah 109].

Kita harapkan dari mereka inilah muncul generasi Islam yang komitmen kepada ajaran agamanya dan sunnah Nabinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar