Sesungguhnya hakikat daripada mengucapkan
salam “Assalamu ‘alaikum” apabila kamu menjumpai lebih dari satu orang,
dan suatu majelis atau keramaian, “Assalamu ‘alaika” apabila kamu menjumpai
seorang akhi dan “Assalamu ‘alaiki” apabila kamu menjumpai seorang
ukhti. Maka itulah salam sebagai identitas Islam sesama kamu kepada
saudara-saudarimu yang lain, yaitu sebagai Rahmat ALLAH atas kamu
sekalian mukminin dan mukminah dimuka bumi.
Sedang ALLAH
Tabaraka wa Ta’ala menaungi kamu sekalian dengan keselamatan lagi
Rahmat-Nya didunia maupun di negeri akhirat kelak, Assalamu ‘alaika
“keselamatan bagimu” (akhi), atau Assalamu ‘alaiki “keselamatan bagimu”
(ukhti) dan Assalamu ‘alaikum “Keselamatan atas kamu sekalian” (lebih
dari 1 orang baik akhi maupun ukhti), karena sesungguhnya ALLAH Tabaraka
wa Ta’ala telah memberi jaminan keselamatan didunia maupun di akhirat
kelak bagi seluruh muslimin dan muslimah..
ALLAH Subahana wa Ta’ala Ber-Firman :
سَلَامٌ قَوْلاً مِن رَّبٍّ رَّحِيمٍ
(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. Yaasiin: 058.
maka kamu ucaplah salam dan katakanlah kepada seluruh saudara-saudarimu
muslimin dan muslimah bahwasanya Keselamatan daripada ALLAH Tabaraka wa
Ta’ala-lah baginya dan bagi seluruh mukminin dan mukminah di muka bumi
sedang kamu sekalian berada didalam naungan Iman lagi Agama yang benar
disisi ALLAH Tabaraka wa Ta’ala.
ALLAH Subahana wa Ta’ala Ber-Firman :
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ
أُوْتُواْ الْكِتَابَ إِلاَّ مِن بَعْدِ مَا جَاءهُمُ الْعِلْمُ بَغْياً
بَيْنَهُمْ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللّهِ فَإِنَّ اللّهِ سَرِيعُ
الْحِسَابِ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah
hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab
kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian
(yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. Ali-’Imraan : 019.
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk
orang-orang yang rugi. Ali-’Imraan : 085.
Mengucapkan Salam Apabila Bertemu Dengan Sesama Muslim
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Rasulullah s.a.w., sabdanya: “Apabila
seseorang di antara engkau semua bertemu saudaranya – yakni sesama
Muslim, maka hendaklah mengucapkan salam padanya. Jikalau antara
keduanya itu terhalang oleh sebuah pohon, dinding atau batu kemudian
bertemu lagi dengan saudaranya itu, maka hendaklah bersalam pula sekali
lagi.” (Riwayat Abu Dawud)
Mengucapkan salam hukumnya adalah
wajib antara sesama kamu, baik apabila kamu menjumpai saudara-saudari
muslimmu yang lain yang kamu kenal ataupun yang tiadalah kamu
mengenalnya, baik dijalan, tempat umum dan sebagainya.Oleh karena
tiadalah yang lebih utama perkaranya, apabila seorang mukmin berjumpa
dengan saudara yang seiman dengan dia maka hendaklah ia mengucapkan
salam kepadanya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash radhiallahu ‘anhuma bahawasanya ada
seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah s.a.w.: “Manakah amalan Islam
yang terbaik?” Beliau menjawab: “yaitu engkau memberikan makanan dan
engkau mengucapkan salam kepada orang yang sudah engkau kenal dan orang
yang belum engkau kenal.” (Muttafaq ‘alaih)
dan siapakah yang
hendaknya terlebih dahulu mengucapkan salam itu di antara kamu apabila
ia berjumpa dengan saudaranya..? maka..dialah sesiapa yang merasa hendak
lebih dekat kepada ALLAH dengan sekalian Rahmat-Nya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
Dari Abu Umamah iaitu Shudai bin ‘Ajlan al-Bahili r.a., katanya:
“Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya seutama-utama manusia dengan
Allah – yakni yang lebih berhak mendekat kepada Allah – ialah orang yang
memulai memberikan salam di kalangan mereka itu.”
Diriwayatkan
oleh Imam Abu Dawud dengan isnad yang baik. Ini juga diriwayatkan oleh
Imam Termidzi dari Abu Umamah pula, demikian riwayatnya: Rasulullah
s.a.w. ditanya: “Ya Rasulullah, ada dua orang yang saling bertemu muka,
maka manakah di antara keduanya itu yang memulai bersalam.” Beliau
s.a.w. menjawab: “Ialah yang lebih utama di antara keduanya itu dengan
Allah Ta’ala” maksudnya orang yang lebih mendekatkan dirinya kepada
Allah dengan mentaatiNya, sebab yang memulai itulah yang lebih dulu
berzikirnya kepada Allah. Jadi lebih berhak untuk mendekatkan diri
kepadaNya.
Mengucapkan Salam Jika Ingin Bertamu Kerumah Orang Lain
Kemudian apabila kamu hendak kebertamu kerumah saudara-saudari yang
lain, maka hendaklah kamu mengucapkan salam dan janganlah kamu masuk
kepada rumah itu sebelum salammu itu dijawab oleh sang ahli rumah.
ALLAH Subahana wa Ta’ala Ber-Firman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتاً غَيْرَ
بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ
خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum
meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu
lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. An-Nuur : 027.
لَيْسَ عَلَى الْأَعْمَى حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْأَعْرَجِ حَرَجٌ وَلَا
عَلَى الْمَرِيضِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى أَنفُسِكُمْ أَن تَأْكُلُوا مِن
بُيُوتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ آبَائِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أُمَّهَاتِكُمْ أَوْ
بُيُوتِ إِخْوَانِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَخَوَاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ
أَعْمَامِكُمْ أَوْ بُيُوتِ عَمَّاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَخْوَالِكُمْ أَوْ
بُيُوتِ خَالَاتِكُمْ أَوْ مَا مَلَكْتُم مَّفَاتِحَهُ أَوْ صَدِيقِكُمْ
لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَأْكُلُوا جَمِيعاً أَوْ أَشْتَاتاً
فَإِذَا دَخَلْتُم بُيُوتاً فَسَلِّمُوا عَلَى أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ
عِندِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ
الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُون
Tidak ada halangan bagi orang
buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit,
dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) di
rumah kamu sendiri atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di
rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang
perempuan, di rumah saudara bapakmu yang laki-laki di rumah saudara
bapakmu yang perempuan, di rumah saudara ibumu yang laki-laki di rumah
saudara ibumu yang perempuan, di rumah yang kamu miliki kuncinya atau di
rumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama
mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari)
rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang
berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari
sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan
ayat-ayat (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. An-Nuur : 061.
Para Ahli Syurgapun Mengucapkan Salam
Dinegeri keselamatan tiap-tiap muslimin dan muslimah yang beramal
sholeh yaitu Syurga, tiadalah di negeri terdapat kata-kata yang tiada
berfaedah antara sesama mereka. Melainkan ucapan selamat daripada ALLAH
Tabaraka wa Ta’ala lagi para Malaikat – malaikat-Nya.
ALLAH Subahana wa Ta’ala Ber-Firman :
لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْواً إِلَّا سَلَاماً وَلَهُمْ رِزْقُهُمْ فِيهَا بُكْرَةً وَعَشِيّاً
Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam surga,
kecuali ucapan salam. Bagi mereka rezkinya di surga itu tiap-tiap pagi
dan petang. Maryam : 062.
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ
صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ
وَالمَلاَئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍسَلاَمٌ عَلَيْكُم
بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
(yaitu) surga `Adn
yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh
dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang
malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.
(sambil mengucapkan): “Salamun `alaikum bima shabartum”. Maka alangkah
baiknya tempat kesudahan itu. Ar-Ra’d : 23-24.
Pahala Bagi Yang Mangucapkan Salam
Jika mengucapkan salam adalah wajib, maka sesungguhnya segala kewajiban
yang ALLAH Tabaraka wa Ta’ala dan Rasul-Nya tetapkan atas sekalian
mukminin dan mukminah adalah suatu amalan ibadah bagi manusia. Sedang
tiap-tiap amal ibadah kepada ALLAH Ta’ala, maka ALLAH Ta’ala telah
menetapkan suatu ganjaran pahala menurut amalannya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
Dari Imran bin al-Hushain radhiallahu ‘anhuma, ia berkata : Ada seorang
lelaki datang kepada Nabi s.a.w., lalu ia mengucapkan: Assalamu
‘alaikum. Kemudian beliau s.a.w. membalas salam orang tadi lalu duduk
terus bersabda: “Sepuluh,” maksudnya pahalanya dilipatkan sepuluh
kalinya. Selanjutnya datang pula orang lain lalu ia mengucapkan:
Assalamu ‘alaikum warahmatullah. Beliau s.a.w. lalu membalas salamnya
orang itu, lalu duduk lagi: “Dua puluh,” maksudnya pahalanya dilipatkan
dua puluh kali. Seterusnya ada pula orang lain yang datang, lalu
mengucapkan: Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Kemudian
beliau s.a.w. membalas salam orang tersebut, lalu duduk terus bersabda:
“Tiga puluh,” maksudnya pahalanya dilipatkan tiga puluh kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar